CONTOH KASUS SISTEM MANAJEMEN INFORMASI DI PT. DHL SUPPLY
CHAIN INDONESIA
Diajukan Sebagai Syarat Tugas
Mata Kuliah Sistem Informasi
Manajemen
Yang Diampu oleh Don Haidy Abel ST,
M.Sc
Nama Kelompok 2 :
1. Audra Della Apriliya
2. Christian Anthoni
3. Esa Febriningtias
4. Fitri Yamin Putri
5. Imas Siti Maskanah
6. Intan Anggun Sintia Dewi
Fakultas Ekonomi Manajemen
Universitas Bhayangkara
2017
PT
DHL Supply Chain Indonesia merupakan perusahaan logistik yang
menyediakan jasa transportasi pengiriman barang dari tempat pengambilan barang
sampai ke tempat tujuan, dan juga menyediakan jasa penyewaan gudang bagi
perusahaan-perusahaan yang ingin menyimpan barangnya. Perusahaan jasa logistik
ini sangat penting dalam saluran rantai pasokan dan banyak dimanfaatkan oleh
perusahaan-perusahaan di Indonesia ketimbang punya divisi logistiknya sendiri.
Dengan menggunakan jasa dari perusahaan logistik, manfaat praktis dari ini
adalah penghematan pengeluaran. Perusahaan tidak perlu lagi membangun gudang
sendiri, tidak perlu merekrut karyawan logistik sendiri, dan tidak perlu ada
manajemen yang mengelola divisi logistik sendiri. Perusahaan bisa meningkatkan
pelayanan Dengan menggunakan jasa perusahaan logistik, maka perusahaan sebagai
klien akan sangat terbantu dalam menyalurkan logistik ke daerah distribusi atau
kepada customer lainnya. Perusahaan hanya cukup melakukan perjanjian dengan
perusahaan jasa logistik sebagai pihak ketiga dan perusahaan jasa logistik yang
akan melakukan prosedur penyimpanan atau pengiriman barang.
Sistem
adalah kumpulan interaksi dari sub sistem penyusun, dan Manajemen adalah ilmu
mengelola sumber daya, sedangkan Gudang adalah
tempat penyimpanan barang sementara. Gudang sendiri saat ini memiliki arti luas
dan lebih dari sekedar tempat penyimpanan saja. Gudang itu sendiri tidak
menambah nilai barang secara langsung, tidak ada perubahan citarasa, bentuk,
kemasan, dan lain sebagainya. Intinya tidak ada kegiatan proses operasi
pada barang, yang ada adalah aktifitas penyimpanan barang serta perpindahan
barang dari satu tempat ke tempat lainnya di dalam area gudang.
Beberapa
aktifitas di dalam gudang adalah sebagai berikut :
11.
Administrasi.
22.
Penerimaan barang.
33.
Penyimpanan barang.
44.
Pengepakan barang ke tempat yang dituju.
55.
Pengeluaran barang.
Aktifitas
ini saling terkait satu sama lain. Secara organisasi, setiap aktifitas ini
sebaiknya dipimpin oleh satu orang semisal Kepala bagian, Leader, Supervisor
atau sebutan lain dengan tugas dan tanggung jawab serupa. Tiap kepala bagian
diharuskan paling tidak mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan
oleh team-nya serta mampu melakukan fungsi-fungsi pengendalian sebagai berikut
:
1.
Pengendalian Operasional
2.
Pengendalian Biaya
3.
Pengendalian Personalia
Kepala
bagian juga secara rutin berkomunikasi dalam satu forum besar, semisal briefing
pagi mengenai target-target (KPI) dan beberapa kesalahan yang masih dijumpai.
Pemimipin harus terus mengasah diri untuk mencapai sistem kerja yang lebih
baik, karena tidak ada sistem kerja yang sempurna, selalu ada yang sistem
kerja yang lebih baik.
Setiap
perusahaan mengharapkan semua aktivitas perusahaannya dapat berjalan dengan
lancar. Namun pasti ada saja permasalahan – permasalahan yang dihadapi di dalam
pengelolaan persediaan barang dibagian logistik PT DHL Supply Chain
Indonesia ini. Berikut permasalahan yang
terjadi :
1. Sering terjadi keterlambatan
informasi barang masuk dan barang keluar kepada customer ataupun sebaliknya,
dikarenakan data persediaan yang ada di gudang tidak terkoreksi secara langsung
(data tidak realtime).
2.
Sering terjadi keterlambatan oleh
team operation dalam mengirim data-data yang dibutuhkan oleh team support.
3.
Sering terjadi kesalahan dalam
input data, dikarenakan yang team operation input berdasarkan actual sebelum
surat jalan kembali.
4.
Sering terjadi perubahan data yang
sudah dikirim sebelumnya oleh team operation, namun tidak di infokan kembali
kepada team support yang menerimanya.
5.
Beberapa kali sering terjadi
gangguan pada sistem yang digunakan, sehingga dapat menghambat penginputan
kedalam sistem dan juga pengiriman ke beberapa tempat menjadi
telat/terlambat/delay.
6.
Sering terjadi kesalahan input qty
dari pihak customer kedalam sistem dengan actual yang dikirim. Misal: disistem
total qty nya adalah 500 karton, tetapi actual yang dikirim ke gudang kami
hanya 438 karton (-2 karton).
7.
Lambatnya koneksi jaringan yang
dapat mengganggu penginputan pengiriman dan penerimaan barang kedalam sistem.
8.
Tidak semua orang dapat membuka
folder sharing yang sudah disediakan, sehingga untuk beberapa orang yang membutuhkan
data harus dikirim lewat email dan menjadi agak lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar